Roll

ADVENTINO (072.14.008) MAHASISWA JURUSAN TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA SEMUA JERIH PAYAH AKAN TERBAYARKAN SUATU SAAT NANTI

Mengenai Saya

Foto Saya
Mahasiswa Teknik Geologi Angkatan 2014 Universitas Trisakti Jakarta
adventino. Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Pages - Menu

Kamis, 12 Mei 2016









STUDI ANALISA
METODE GEOKIMIA EKSPLORASI
“LITHOGEOCHEMISTRY”
Adventino1, Clara Rhema Sukma Hikari2 dan Rizka Ramadhani N3
1Mahasiswa Jurusan Teknik Geologi, Universitas Trisakti, jl. Kyai Tapa No.1 Grogol, Jakarta Barat, 11440, DKI Jakarta

Email: adventino96@yahoo.com / clararhema@ymail.com / rizkarafal@gmail.com
















STUDI ANALISA
METODE GEOKIMIA EKSPLORASI
“LITHOGEOCHEMISTRY”
Adventino1, Clara Rhema Sukma Hikari2 dan Rizka Ramadhani N3
1Mahasiswa Jurusan Teknik Geologi, Universitas Trisakti, jl. Kyai Tapa No.1 Grogol, Jakarta Barat, 11440, DKI Jakarta
Email: adventino96@yahoo.com / clararhema@ymail.com / rizkarafal@gmail.com




ABSTRAK
Dilihat dari aspek geografis, Indonesia merupakan wilayah kepulauan yang terletak diantara tiga lempeng yaitu : Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Karena letaknya yang strategis menyebabkan Indonesia merupakan negara yang kaya dengan akan sumberdaya alamnya terutama dengan sumberdaya mineral. Di Indonesia, eksplorasi geokimia secara besar-besaran terus terjadi guna untuk mendapatkan sumberdaya mineral yang diinginkan dalam dunia perindustrian. Eksplorasi geokimia dilakukan pengukuran sistematis terhadap satu atau lebih unsur jejak dalam batuan, soil, sedimen sungai, vegetasi, air atau gas dengan tujuan untuk menemukan anomali-anomali geokimia.
Didalam eksplorasi geokimia, metode yang paling dasar atau yang paling pertama dilakukan adalah menggunakan metode geokimia lithogeochemistry. Metode geokimia lithogeochemistry merupakan suatu metode dengan menggunakan objek langsung berupa sedimen sungai berikut dengan batuannya. Kemudian untuk tahap selanjutnya, bisa menggunakan metode hydrogeochemistry, selanjutnya menggunakan metode biochemistry dan metode atmogeochemistry. Namun yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah menggunakan metode geokimia eksplorasi berupa metode lithogeochemistry.

Kata kunci: Geokimia eksplorasi, metode lithogeochemistry


Pendahuluan
Latar Belakang
Geokimia merupakan suatu ilmu geologi yang berkaitan atau yang mempelajari kandungan unsur-unsur kimia pembentuk bumi baik dalam aspek pemanfaatan sumberdaya mineral maupun energi.  
Karena memberikan suatu informasi, maka bidang geokimia sangat dibutuhkan didalam aspek untuk eksplorasi geokimia sumberdaya mineral dan mengidentifikasi kandungan mineral agar pemanfaatan sumberdaya mineral dapat berjalan dengan optimal guna untuk pembangunan berkelanjutan didalam dunia perindustrian.
1.        Tujuan dan Tahapan Eksplorasi (Geokimia)
1.1    Tujuan eksplorasi (Geokimia)
         Tujuan dari eksplorasi adalah untuk menemukan:
         a.    serta mendapatkan sejumlah maksimum dari cebakan mineral ekonomis baru dengan biaya                 dan waktu seminimal mungkin (Baily, 1968 dalam Koesoemadinata, 1995).
b.    Menemukan dan melokalisir tubuh mineralisasi
c.    Menentukan ukuran dan nilai dari tubuh mineralisasi
d. Mengetahui adanya anomali unsur target, penyebaran kadar, indikasi mineralisasi dan melacak bauan sumber.
e.    Penghematan Biaya
f.     Melakukan tahap eksplorasi
g.    Dapat Mengetahui Karakter permukaan
h.    Mendapatkan target jenis mineral, ukuran
i.      Mengetahui tentang sejarah eksplorasi
j.      Geomorfologi
1.1    Tahapan Eksplorasi
Tahapan eksplorasi yang lazim dan umum dilakukan adalah dengan berdasarkan pada peta dasar skala 1:250.000-1:100.000 hingga tahap detil dengan skala peta 1:2000-1:5000. Secara umum tahapan eksplorasi tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Studi pendahuluan
b.      Survey Tinjau (Reconnaissance)
c.       Prospeksi Umum
             d.      Eksplorasi 
2.        Dasar Teori
2.1    Pengambilan contoh
Pengambilan contoh (sampling) dalam eksplorasi geokimia dapat dilakukan dengan cara mengambil contoh dari sedimen sungai (stream sedimen sampling) contoh tanah (soil sampling) atau contoh batuan (rock sampling).
a.       Contoh sedimen sungai
Pengambilan contoh sedimen sungai pada umumnya dilakukan untuk studi regional pada daerah yang luas. Contoh yang diambil dilakukan disepanjang sungai, dengan jarak pengambilan antara 250 meter sampai 1000 meter.
Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam pengambilan contoh sedimen sungai sebagai berikut:
1.  Ukuran butir yang diambil berkisar antara lempung-pasir
2.  Pengambilan dilakukan didaerah aliran sungai yang masih aktif
3.  Diusahakan untuk tidak mengambil contoh dibagian tepi, terutama dibagian tepi sungai yang curam, untuk menghindari bagian yang kemungkinan hasil runtuhan tanah ditepinya.
4.  Pada cabang sungai, pengambilan dilakukan pada semua cabangnya
5.  Contoh yang diambil kurang lebih 200 gram
6.  Sesudah pengambilan contoh selesai, pada hari yang contoh tersebut dikeringkan.
b.      Contoh tanah
                Pengambilan contoh-contoh tanah dilakukan untuk penyelidikan terperinci didaerah yang                     telah diketahui ada mineralisasi. Pengambilan contoh-contoh dilakukan dengan cara “grid                   system”, dengan jarak pengambilan antara 25 meter – 100 meter.
Ketentuan untuk pengambilan contoh tanah:
       1.  Contoh diambil pada bagian dibawah permukaan yang masih mengandung vegetasi/akar        dan sebagainya, pada “horizontal B” lapisan tanah. Didaerah tropis umumnya berkisar           antara 30 cm dari permukaan.
       2.  Contoh yang diambil kurang lebih 200 gram
       3.  Sesudah pengambilan contoh selesai, pada hari yang sama contoh tersebut dikeringkan.
Metodologi Penelitian
Diskusi
Metode Lithogeochemistry terbagi atas metode sedimen sungai,  metode percontoan tanah, dan metode percontoan batuan.
A.    Metode sedimen sungai
Beberapa pertimbangan dan alasan pemilihan metoda sedimen sungai adalah:
1.      Dipakai dalam eksplorasi tahap awal diareal yang luas
2.      Menangkap dispersi geokimia sekunder disepanjang aliran sungai
3.      Keuntungan mampu mengjangkau daerah yang luas dalam waktu yang singkat, jumlah conto yang relatif sedikit dan biaya yang relatif murah

Beberapa metoda yang dilakukan dalam metoda sedimen sungai adalah:
1.      Sedimen sungai aktif yaitu mengambil fraksi berukuran silt-clay dengan cara menyaring sedimen dengan saringan berukuran -80#. Hal ini bertujuan untuk menangkap butiran emas dan base metal berukuran halus.
2.      Konsentrat dulang yaitu mengambil fraksi mineral berat dalam sedimen sungai dengan cara mendulang dengan tujuan menangkap emas berbutir kasar dan mineral berat lainnya. Dapat dilihat seperti gambar dibawah ini :







3.  Bulk Leach Extractable Gold (BLEG), semua fraksi sedimen diambil tanpa terkecuali. Tujuannya untuk menangkap semua butiran emas dan mampu mendeteksi kadar emas yang sangat rendah (ambang deteksi 0,1 ppb).

B.    Metode Percontoan Tanah


Kondisi yang harus diperhatikan pada waktu melakukan sampling dengan metode percontoan tanah adalah :
1.      Cukup material yang diambil untuk analisis
2.      Conto diambil dari horison yang sama
3.      Jika horison soil tidak berkembang, conto diambil pada kedalaman yang sama
4.      Conto harus diambil dari jenis soil yang sama (residual/ transpoted)
5.      Faktor yang menyebabkan adanya kontaminasi pada sampel harus diketahui.

C.    Metode Percontoan Batuan (Rock Sampling)
Kondisi yang harus diperhatikan dalam metode percontoan batuan berupa:
1.     Dilakukan dalam tahap akhir eksplorasi permukaan
2.     Lokasi pengambilan conto: singkapan, float, pits, trenches, drill holes
3.     Menangkap dispersi geokimia primer
4.  Dimaksudkan untuk keperluan analisis kimia mineral (unsur utama, unsur target, unsur pathfinder) dan fisika mineral (petrografi, X-Ray, dan inklusi fluida).

Kesimpulan
Perlu ditekankan bahwa metoda survei sedimen sungai hanya diterapkan pada lingkungan permukaan (lingkungan sekunder), mengingat pengambilan conto hanya dilakukan di sungai.
Dengan demikian output atau hasil yang didapatkan dari metoda ini hanya data permukaan; adapun interpretasi tentang kondisi bawah permukaannya akan dibantu dengan data geologi dan data-data permukaan lainnya, yang kemudian akan dibuktikan dengan tahapan eksplorasi selanjutnya yang mengambil data dari bawah permukaan, seperti geofisika, pemboran, dan lain-lain (Levinson, 1974; Rose et al, 1979; Joyce, 1984; Evans,1995).
         Salah satu faktor yang juga menentukan pada survei geokimia sedimen sungai adalah orde sungai tempat conto-conto diambil, di mana semakin tinggi tahapan suatu survei, semakin rendah orde sungainya atau semakin ke arah hulu (Levinson, 1974; Joyce, 1984).

Daftar Pustaka
_______, 1983, Buku Pedoman Geologi Lapangan Kampus Geologi Karangsambung Jawa Tengah.

Adventino dan Djohan Rizal, 2016, Studi kebencanaan Geologi dan Kawasan Geowisata Desa Siki Kabupaten Trenggalek Jawa Timur
Sumber lain:
http://www.slideshare.net/irsyadifirdaus/eksplorasi-emas-46946123, diunduh pada tanggal 8                           Mei 2016 pukul 03.45 WIB 

 











1 komentar :